Antivirus Apa Paling Sakti?

Ada banyak perangkat lunak (software) antivirus di pasaran. Ada yang berbayar, ada pula yang gratis. Ada merek luar seperti Symantec, McAfee, Avast, Avira, Karspersky, Eset, AVG, dll. Untuk merek lokal ada nama-nama Smadav, Pcmav, Vaksincom, dll. Lalu antivirus mana yang paling sakti?


Tidak ada antivirus yang paling sakti!
Lho kok ?!  Ya, secanggih dan semahal apapun suatu antivirus, jika ia tidak diperbarui (update), lambat laun akan ketinggalan jaman dan menjadi rentan terhadap virus-virus yang baru.

Virus dan antivirus seperti penjahat dengan polisi. Setiap kali polisi berhasil membongkar satu modus operandi, penjahat akan membuat cara baru untuk melakukan tindak kejahatan.

Setiap kali antivirus mengenali dan membasmi virus, pembuat virus akan berusaha membuat lagi virus lain yang lebih canggih.Karena itu para pengguna program antivirus harus selalu memperbarui (meng-update) data antivirusnya.

Kapan saya harus mengupdate antivirus saya?
Beberapa tahun lalu, pembuat antivirus menyarankan untuk memperbarui data antivirus maksimal 30 hari sekali. Tapi sekarang, seminggu sekali sudah terlalu lama bahkan boleh jadi sudah terlambat.

Antivirus bisa di-update dengan cara online maupun offline, tergantung fitur yang diberikan oleh masing-masing software antivirus. Jika anda sering menggunakan komputer dengan sambungan internet, anda bisa mengaktifkan fitur autoupdate agar antivirus anda bisa mengupdatenya setiap saat begitu ada informasi tentang data virus yang baru.

Jika anda tidak punya sambungan internet, anda bisa mengunduhnya (download) lewat warnet atau fasilitas lain lalu meng-updatenya secara offline.

Mengapa saya harus sering update antivirus?
Karena setiap hari ratusan virus baru lahir di bumi ini.

Bagaimana kalau saya install beberapa antivirus sekaligus?
Memasang (install) beberapa program antivirus sekaligus tidak akan ada gunanya kalau semua antivirus tersebut tidak diupdate. Mereka bisa mengatasi virus-virus lama tetapi tidak bisa mengenali virus-virus yang baru. Bahkan, bukannya menjadi lebih aman, komputer anda malah bisa menjadi semakin lambat karena memori dan CPU time nya "dimakan" oleh antivirus-antivirus yang anda pasang.

Bagaimana supaya komputer saya aman dari virus?
Untuk mengurangi ancaman dari serangan virus komputer, ada beberapa hal bisa dilakukan:

1. Menerapkan pola hidup berkomputer yang bersih, antara lain:

  • Tidak sembarangan mengunduh (download) file dari internet. Pastikan sumbernya bisa dipercaya.
  • Tidak sembarangan membuka file attachment dari email kecuali sumber dan isi email itu terpercaya.
  • Tidak sembarangan meng-klik tautan-tautan (link) internet dari pop up window yang muncul.
  • Hati-hati menggunakan flashdisk di komputer orang lain. Apalagi tempat umum seperti warnet merupakan tempat paling efektif dalam hal penyebaran virus.
  • Beli flashdisk yang ada write lock-nya dan gunakan fungsi itu.

2. Mengenal cara bagaimana virus bisa menyebar

Ini diperoleh dengan cara membaca pengetahuan praktis komputer. Apakah itu dari majalah, atau media internet dan mesin pencari di internet tentang informasi virus.

3. Jangan bekerja dengan login administrator

Kebanyakan orang memiliki login account yang bertipe administrator. Ini sangat berbahaya, virus dengan mudah mendompleng akun ini dan dengan leluasa menginfeksi sistem registri dan berkas-berkas sistem (system files & folders).


Sebaiknya buat 2 login terpisah: 1 akun administrator untuk instalasi dan 1 akun terbatas (limited account) untuk bekerja. Dengan akun terbatas, seandainya virus masuk, ia hanya menginfeksi akun tersebut, akun lain dan sistem operasi akan aman.

4. Mematikan fungsi-fungsi komputer yang dimanfaatkan virus


Fitur Autoplay dari sistem operasi Ms Windows membuat aplikasi yang tersimpan dalam CD/DVD atau flashdisk dapat langsung berjalan secara otomatis saat dipasang. Hal ini dimanfaatkan oleh virus sehingga virus langsung tersebar saat flashdisk ditancapkan ke USB port. Jika fungsi ini dimatikan, walaupun flashdisk kita terinfeksi, virus tidak langsung dieksekusi. Di Windows, fungsi ini bisa disetel lewat: Start -> Run -> gpedit.msc -> Computer Configuration -> Administrative Templates -> System -> Turn Off Autoplay -> disabled.


5. Menghidupkan fitur-fitur yang bisa membantu kita mendeteksi virus

Misalnya: unhide extension for known file types dan unhide protected operating system files . Dengan melihat dan membandingkan jenis file dan ikon file/folder, secara kasat mata, kita bisa langsung curiga apa bila ada file ber-ikon folder tetapi ber-ekstensi .exe misalnya. Fungsi ini bisa disetel lewat: Windows Explorer --> Tools --> Folder Options --> View


6. Memasang antivirus dan selalu memperbarui (update) virus database

Jika anda punya sambungan internet, hidupkan fungsi autoupdate agar program antivirus anda terbarui secara otomatis. Jika tidak punya sambungan internet, anda bisa menggunakan antivirus yang memungkinkan untuk meng-update databasenya secara manual.

Anda bisa pergi ke warnet, kunjungi situs antivirus, unduh virus database terbaru, lalu update program antivirus dengan hasil unduhan itu. Tidak semua antivirus memberi pilihan manual update.

7. Selalu buat data cadangan (backup)

Memasang program antivirus tidak menjamin komputer anda aman 100% dari virus. Selalu memiliki backup data adalah tindakan yang amat bijak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar