Jangan Andalkan Flashdisk Untuk Menyimpan Data

Pernah kehilangan data di flashdisk? Kenali flashdisk anda sebelum dikecewakan olehnya.

Flashdisk adalah media penyimpan data dengan teknologi flash memory yang terintegrasi dengan Universal Serial Bus (USB).

Ukurannya kecil tapi kapasitasnya besar. Harganya relatif (semakin) murah dan praktis. Enteng, gampang digunakan, gampang dibawa,  gampang jatuh, gampang bengkok, gampang kecemplung, gampang ketinggalan, dan gampang pula hilang.

Umur Flashdisk

Flashdisk punya 4 jenis umur:

1. Umur masa hidup alias ajal (life time)
2. Umur ketahanan data (data retention time)
3. Umur siklus tulis-hapus (write-erase cycle)
4. Umur colok-cabut (connect-disconnect cycle)

Masa Hidup alias Ajal

Seperti makhluk hidup, setiap alat juga punya ajal. Walaupun banyak merek yang memberi jaminan seumur hidup (lifetime warranty) kenyataannya flashdisk juga bisa rusak misalnya akibat jatuh, basah, atau mati mendadak.

Ketahanan Data

Data yang disimpan dalam flashdisk umurnya pendek. Sebuah literatur menyatakan sekitar 5 tahun. Itu pun tergantung pemakaian dan penyimpanan. Bandingkan dengan harddisk yang bisa menyimpan selama sekitar 15 tahun.

Flash memory menyimpan data dalam bentuk muatan listrik. Karena itu dia juga sensitif terhadap medan elektromagnetik, listrik statis, dan sinar X. Jadi bersiap-siaplah kalau tiba-tiba data kamu di flashdisk hilang/rusak(corrupt) tanpa tahu penyebabnya.

Siklus Tulis-Hapus

Flashdisk punya umur siklus tulis-hapus, menurut literatur, antara 100.000 hingga 1.000.000 kali (teknologi th 2008). Kalau kamu cuma membaca data, umur ini tidak berkurang. Tetapi setiap kali kamu menyimpan atau menghapus data di flashdisk, umur ini akan berkurang.

Tapi angka 1 juta kan sangat besar!?
Betul, masalahnya kita tidak tahu berapa kali siklus tulis-hapus yang terjadi saat kita mengedit file secara langsung dari flashdisk. Sehingga kita pun tidak tahu seberapa cepat umur tulis-hapus itu berkurang

Karena itu, untuk memperlambat pengurangan umur ini, jangan biasakan mengedit dokumen apalagi menjalankan aplikasi langsung di flashdisk karena akan terjadi banyak siklus tulis-hapus.

Sebaiknya, salin dulu berkas (file) kamu ke komputer (harddisk) lalu suntinglah disana. Kalau sudah beres, barulah disimpan lagi ke flashdisk.

Umur Colok-Cabut

Konektor USB juga punya umur colok-cabut. Umurnya lebih kecil lagi yaitu kira-kira 1.500 kali. Setiap kali kamu mencabut atau menyolok flashdisk dari/ke USB port terjadi gesekan antar logam konektor USB. Mungkin saja umur tulis-hapusnya masih panjang, tetapi karena konektornya sudah aus maka bisa saja flashdisk tidak bisa dikenali oleh komputer (sistem operasi).

Berapa Umur Flashdisk Saya Sekarang?

Saat ini belum ada teknologi untuk mengetahui berap a status umur-umur flashdisk. Karena itu bersiap-siagalah, karena ajal flashdisk bisa datang kapan saja.

Vektor Virus

Seperti nyamuk Aides Aegipti yang merupakan vektor alias inang alias pembawa  virus Dengue alias demam berdarah, flashdisk adalah vektor dari virus komputer. Karena flashdisk sangat populer dan pemilik flashdisk biasanya tidak kenal sifat flashdisk, maka flashdisk dijadikan sasaran empuk oleh para pembuat virus.

Virus yang menyebar lewat flashdisk biasanya memanfaatkan kebiasan pengguna yang mem-browse flashdisk dengan cara dobel-klik. Dobel-klik akan menjalankan berkas (file) autorun.inf yang selanjutnya akan mengaktifkan virus.

Cara aman untuk mem-browse flashdisk adalah dengan klik-kanan lalu pilih Explore. Jika ada pilihan "Autoplay", kemungkinan flashdisk anda sudah terkena virus.

Cara lain untuk melindungi virus, untuk flashdisk yang ada setelan write protect, adalah dengan mengeset setelan tersebut ke posisi lock. Sayangnya tidak semua flashdisk punya fasilitas ini.

Apa Yang Harus Saya Lakukan Jika Flashdisk/Datanya Rusak?

  1. Jika kamu punya data cadangan (backup), maka bersyukurlah.
  2. Jika tidak ada backup data, bolehlah menangis, tapi jangan terlalu lama.
  3. Jangan marah-marah (apalagi bunuh diri), karena marah tidak akan mengembalikan datamu yang hilang.
  4. Cobalah bersabar dalam membuat/mengetik ulang dokumen kamu. Jangan lupa untuk selalu membuat cadangan (backup).
  5. Jika ada garansi, cobalah klaim ke toko tempat kamu dulu membelinya. Siapa tahu bisa dapat ganti. Lumayan 'kan, daripada hilang semua.
Beberapa Tip Praktis

  • Belilah flashdisk yang memberi lifetime warranty, kapasitas besar, dan murah
  • Tanyakan kepada penjual tentang lifetime warranty, bagaimana cara klaim, dll.
  • Belilah flashdisk yang ada setelan write protect.
  • Sedapat mungkin, jangan menjalankan aplikasi langsung di flashdisk
  • Sedapat mungkin, jangan menyunting dokumen langsung di flashdisk.
  • Biasakan membrowse isi flashdisk dengan klik-kanan -> explore
  • Jangan mengandalkan flashdisk semata untuk menyimpan data.
  • Selalu buat cadangan data (backup).
  • Jangan sampai terjatuh/terbentur.
  • Jangan sampai basah.
  • Jangan sampai tertinggal/hilang.
  • Jangan dibuang (... sayang ... buat saya aja)
Referensi

Wikipedia USB Flashdrive (en)
Wikipedia USB Flashdrive (id)
Wikipedia Flash Memory (en)
Howstuffworks Flash Memory


2 komentar: